Rabu, 24 Agustus 2011

Larangan bagi yang Bertato


Ini catatan untuk teman-teman yang mau pergi ke Jepang, khususnya mereka yang bertato. Di Jepang, tato (irezumi  入れ墨) memiliki sejarah panjang yang hingga kini sulit dilepaskan dari image negatif. Diperkirakan tato telah ada di Jepang semenjak zaman Yayoi (300 SM–300 M) dan diperkenalkan oleh para pendatang dari China. Pada masa ini tato digunakan sebagai simbol status seseorang dan kepentingan spiritual.
    Baru kemudian pada zaman Kofun (300–600 M), tato mulai dikonotasikan sebagai sesuatu yang negatif. Alih-alih digunakan untuk simbol status dan tujuan ritual, tato pada zaman ini digunakan sebagai penanda orang-orang yang melakukan tindakan kriminal. Jadi, tidak heran sampai saat ini orang yang bertato diasumsikan dari pelaku kriminal atau dari kelompok pelaku kriminal (yakuza やくざ).
    Sabtu (6/8) yang lalu saya pergi bersama seorang teman (Masuko) pergi ke kolam renang di daerah Kanagawa. Nama tempatnya Yomiuri Land Water Amusement Island, dari namanya saja sudah bisa ditebakkan? Jadi bukan mau berolahraga, tapi mau menikmati main air di tengah panasnya udara musim panas. Harga tiketnya ¥2800 atau sekitar Rp290.000,-. Dari website yang saya lihat tempatnya seru dan menarik. Kalau jalan-jalan ke Kanagawa silakan berkunjung ke sini, tapi di musim panas saja ya, musim-musim lainnya kolam renangnya ditutup. So, check this out http://www.yomiuriland.co.jp/wai/
    Baru sampai di depan pintu masuknya sudah tertera larangan bagi yang bertato. Tidak perlu baca bahasa Jepangnya dari gambar dan terjemahan bahasa Inggrisnya saja sudah jelas sekali kalau tato dilarang. Bahkan tato yang temporer pun, dilarang. Dan … tidak ada refund bagi mereka yang ditolak masuk karena kedapatan bertato. Jadi, larangan bertato di kolam renang ini benar-benar keras (kibishii 厳しい).
Larangan bagi yang Bertato

    Setelah puas main air, diombang-ambing ombak, dibawa arus dan meluncur dari ketinggian, saya pergi ke pemandian air panas (onsen 温泉) yang letaknya tidak jauh dari tempat saya berenang. Lagi-lagi belum masuk ke tempat resepsionisnya sudah tertera larangan bagi yang bertato. Oalah, begitu mengerikannya kah tato ini di Jepang, sampai-sampai tempat untuk relaksasi juga dilarang??

Larangan bagi yang Bertato
 
    Dari beberapa sumber yang saya baca bentuk larangan ini juga banyak berlaku di pemandian umum (sentō 銭湯) dan tempat fitnes. Nah, untuk teman-teman yang bertato dan mau berkunjung ke Jepang, ada baiknya sebelum masuk ke tempat-tempat yang disebutkan di atas untuk menanyakan kepada petugas setempat kalau tidak mau rugi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar