Sabtu, 03 September 2011

Jalan-jalan di Shirokanedai, 31 Agustus 2011


Masih tentang lebaran. Kalau di Indonesia, libur lebaran diisi mengunjungi sanak saudara dan tempat rekreasi, di hari kedua lebaran kemarin berhubung di sini tinggal sendiri alias tidak ada keluarga saya isi juga dengan jalan-jalan ke tempat ‘rekreasi’ di Jepang. Ceritanya sepulang dari acara silaturahmi dengan duta besar RI di Wisma Indonesia, Higashi Gotanda karena masih pukul 13.30 sayang kalau langsung pulang ke rumah, mumpung masih di tempat yang sangat asing, jadi biar lebih seru jalan-jalan santai seputar daerah Shirokanedai.
    Shirokanedai letaknya bersebelahan dengan Higashi Gotanda, lumayan banyak tempat yang bisa dilihat. Kata teman seperjalanan saya Oriza, Shirokanedai ini tempat jetsetnya alias orang berduit di Jepang. Begitukah? Sepanjang jalan, sepertinya biasa saja ya. Di sini yang paling terkenal mungkin Institut Teknologi Kedokteran - Universitas Tokyo (東京大学医科学研究) dan Museum Seni Teien Metropolitan Tokyo (東京都庭園美術館), dua tempat ini hanya lewat di depannya saja. Zannen(sayang sekali).
    Berhubung jalan-jalan dadakan alias tanpa terencana dan tidak berbudget, jadi cari yang ‘gratis’ saja. Hahaha … Berikut foto-foto dan videonya.
Saishōsan kakurinji (最正山覚林寺) didirikan tahun 1631
Ema (絵馬)

    Awalnya dari sekadar lihat iklan Happo-en 八芳 (Garden of Eight Views - Taman dengan Delapan Sudut Pandang) di stasiun Shirokanedai waktu mengantar seorang rekan pulang. Happo-en ini nama sebuah taman tradisional Jepang dari bekas kediaman Kuhara Fusanosuke (pendiri perusahaan elektronik raksasa Hitachi). Nah, begitu melewati lokasi Happo-en saat berjalan pulang menuju stasiun Meguro, tanpa pikir panjang langsung masuk ke kawasan taman ini.
    Melewati pintu gerbang utama yang besar, langsung cari jalan menuju tamannya. Tidak susah karena keterangannya jelas sekali dan ada bahasa Inggrisnya pula :). Tepat di pintu gerbang taman yang kecil , sudah ada keterangan kalau yang mau masuk harus sudah mendapat izin alias bayar. Sempat terpikir mundur juga, tapi berhubung penasaran sekali, akhirnya nekat masuk. Pokoknya kalau tertangkap petugas atau ditanya petugasnya, ya senjatanya hanya satu tidak mengerti bahasa Jepang dan Inggris. Hahahaha … gila deh


Bagian yang berwarna hijau tua bertuliskan "Garden access is permissible only for paying guests of the garden facilities"
Oriza di depan gerbang taman
    Di tempat ini selain taman tradisional Jepang yang indah, ada pagoda jusansotō 十三層塔 (Tiga belas Jenjang Pagoda), tanaman bonsai yang usianya antara lebih dari 100–500 tahun, air terjun, kolam ikan koi, gazebo tempat minum teh, kursi taman, tōrō –tempat lampu taman yang terbuat dari batu, jembatan, juga sungai buatan. Semuanya bagus sekali. 
















    Tempat ini atau lebih tepat disebut kawasan ini sekarang dikelola menjadi tempat pelaksanaan pesta pernikahan atau acara-acara pesta lainnya, di sekitar taman ada berbagai restoran dengan berbagai gaya, ada yang bergaya tradisional Jepang, ada juga yang bergaya Barat. Juga ada tempat untuk pelaksanaan upacara minum teh atau chanoyū 茶の . Semuanya ditata indah seindah taman yang bentang luasnya sekitar 12.4 hektar. Jangan ditanya harganya ya, hahaha … pokoknya m a h a l.
Harganya maknyusss ...








 
    Melihat Happo-en seperti déjàvu melihat mimpi dulu waktu melihat foto pemandangan taman tradisional Jepang di Indonesia. Dulu selalu bertanya-tanya kapan bisa melihat taman seperti foto ini? Well, mimpi saya kemarin terwujud lagi. Alhamdulillah, bisa berada di taman ini juga menjadi pengalaman yang tidak terlupakan unforgettable moment dan mendebarkan, hahaha … You know what I mean, right? 



Bagi yang tertarik mengunjungi tempat ini silakan lihat web ini http://www.happo-en.com/english/.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar